Wednesday, June 3, 2015

Sudah Ikhlaskah Aku??


إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ،
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. (HR. Bukhori Muslim)

Hadits tersebut telah sering kudengar, hingga akhirnya aku pun hafal, namun sudahkah aku mengamalkan hadits tersebut dalam kehidupanku?
Ya, niat yang ikhlas dalam segala perbuatan, baik perbuatan mubah maupun wajib. Mungkin lebih mudah menata hati untuk ikhlas ketika perkara tersebut adalah perintah Allah, namun bagaimana dengan perkara yang mubah? Seperti tidur, makan, bercengkrama, kuliah, dan berbagai aktivitas keduniaan lainnya. Semoga dengan me-murajaah (mengulang_red) ilmu ini dapat mengingatkan hati yang lalai untuk segera dan senantiasa memperbaiki niat dalam berbagai perbuatan.
Meniatkan makan dan minum agar badan kuat untuk beribadah pada Allah, meniatkan tidur untuk mempersiapkan badan mendirikan tahajud di sepertiga malam, meniatkan kuliah untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat yang dengannya dapat membantu orang lain, meniatkan patuh pada orang tua sebagai bentuk menjalankan perintah Allah, meniatkan menutup aurat sebagai bentuk menjalankan perintah Allah dan karena malu kepada-Nya, meniatkan datang ke majelis ilmu untuk memberantas kebodohan dalam diri agar ibadah padaNya semakin khusyu’, dan berbagai perkara yang semua diniatkan karena Allah semata.
Karena sesuatu yang mubah akan bernilai ibadah jika dijadikan sarana untuk mewujudkan yang wajib atau yang sunah. Sehingga ketika semua telah diniatkan karena Allah, insyaa Allah hati akan tenang, pikiran menjadi lebih fokus, dan tidak mudah dikecewakan oleh makhlukNya, dan tentunya mendapat bonus tambahan berupa pahala dari Allah.
Subhanallah, sungguh indah syari’atNya.
‪#‎Ummu‬ ‘Athifah
‪#‎edisi_muhasabah‬

Bolehkah Berdoa supaya Panjang Umur?

Berdoa supaya panjang umur hukumnya boleh, asalkan diiringi dengan doa agar panjangnya umur itu dalam ketaatan kepada Allah atau dalam amal kebaikan. Karena umur panjang tapi tak mendapat taufik untuk beramal shalih, akan membahayakan pemiliknya. Karena dia justru (punya kesempatan) untuk melakukan kejelekan dan maksiat. Lihatlah iblis, umurnya panjang tapi dia habiskan umurnya untuk membisikkan was-was (ke dada manusia) dan melancarkan tipu muslihat (untuk menyesatkan manusia). Pembahasan tentang hal tersebut telah diuraikan pada Tanya-Jawab, no. 12372, tentang bolehnya berdoa agar diberi umur panjang asalkan disertai doa supaya umur panjang itu dalam ketaatan kepada Allah, atau kebaikan semacam itu.

Umur dan rezeki telah tertulis dan ditakdirkan dalam Lauh Mahfuzh; tidak berganti dan berubah. Akan tetapi, Allah Ta’ala membuat sebab-sebab yang menjadikan umur panjang — atau diberkahi — dan rezeki diperoleh sepanjang umur tersebut. Salah satu sebab tersebut adalah menyambung tali silaturahim. Karen silaturahim bisa memanjangkan umur dan menambah rezeki. Allah telah mengetahui sejak dahulu kala bahwa si A akan menyambung tali silaturahim, sehingga dengan sebab itulah maka Allah menetapkan umur (yang panjang) dan rezeki baginya. Seorang muslim tidak mengetahui takdirnya, tapi dia berusaha menempuh cara untuk menjaga keberlangsungan hidupnya dan menyusuri jalan untuk menjemput rezekinya.
http://islamqa.info/ar/100451


Monday, June 1, 2015

Setengah Isi Setengah Kosong

  Pandanglah segala sesuatu dengan kacamata positif (khusnudzan). Lihatlah isinya (bukan kuantitasnya). Maka engkau akan tetap optimis, makin bersyukur dan mampu memanfaatkan apa yang ada (kau miliki) dengan maksimal, tanpa mengeluh sedikitpun. Lihatlah gelas ini! Katakanlah "setengah isi" maka engkau termasuk orang yang optimis. Karena Orang yang pesimis akan mengatakan "setengah kosong"

Setengah isi Setengah Kosong