Berdoa
supaya panjang umur hukumnya boleh, asalkan diiringi dengan doa agar
panjangnya umur itu dalam ketaatan kepada Allah atau dalam amal
kebaikan. Karena umur panjang tapi tak mendapat taufik untuk beramal
shalih, akan membahayakan pemiliknya. Karena dia justru (punya
kesempatan) untuk melakukan kejelekan dan maksiat. Lihatlah iblis,
umurnya panjang tapi dia habiskan umurnya untuk membisikkan was-was (ke
dada manusia) dan melancarkan tipu muslihat (untuk menyesatkan manusia).
Pembahasan tentang hal tersebut telah diuraikan pada Tanya-Jawab, no.
12372, tentang bolehnya berdoa agar diberi umur panjang asalkan disertai
doa supaya umur panjang itu dalam ketaatan kepada Allah, atau kebaikan
semacam itu.
Umur dan rezeki telah tertulis dan ditakdirkan dalam Lauh Mahfuzh; tidak berganti dan berubah. Akan tetapi, Allah Ta’ala
membuat sebab-sebab yang menjadikan umur panjang — atau diberkahi — dan
rezeki diperoleh sepanjang umur tersebut. Salah satu sebab tersebut
adalah menyambung tali silaturahim. Karen silaturahim bisa memanjangkan
umur dan menambah rezeki. Allah telah mengetahui sejak dahulu kala bahwa
si A akan menyambung tali silaturahim, sehingga dengan sebab itulah
maka Allah menetapkan umur (yang panjang) dan rezeki baginya. Seorang
muslim tidak mengetahui takdirnya, tapi dia berusaha menempuh cara untuk
menjaga keberlangsungan hidupnya dan menyusuri jalan untuk menjemput
rezekinya.
http://islamqa.info/ar/100451
No comments:
Post a Comment