Sunday, July 17, 2011

Skripsi diyah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang penelitian

Bahasa adalah salah satu karunia Tuhan Yang Maha Esa yang paling berharga. Bahasa diciptakan sebagai alat berkomunikasi. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi secara langsung dan komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan berbicara dan mendengar merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan menulis dan membaca merupakan komunikasi secara tidak langsung.

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan, karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dan bekerja sama antara satu dengan yang lain untuk menyampaikan pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan mereka. Dalam mempelajari suatu bahasa terutama bahasa Inggris, bukanlah belajar apa yang dimaksud dengan bahasa itu melainkan bagaimana bahasa itu digunakan sesusai dengan situasi dan kondisi. Seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat, bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang sangat penting untuk dikuasai.

1

Sebagaimana diketahui bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional yang berfungsi sebagai alat untuk pengembangan diri dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, dan seni budaya. Di Indonesia bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama yang diajarkan di sekolah mulai dari tingkat pendidikan dasar (SD) sampai tingkat pendidikan menengah (SMP/SMA). Bahkan sekarang, anak-anak di Taman Kanak-kanak (TK) sudah mendapatkan mata pelajaran Bahasa Inggris.

Bahasa Inggris memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dalam konteks pendidikan dan pengajaran bahasa, memiliki keahlian bahasa Inggris merupakan suatu keharusan bagi siswa, disamping keahlian-keahlian yang lain seperti mengoperasikan komputer. Itulah mengapa siswa harus menguasai bahasa Inggris baik oral (lisan) maupun written (tertulis).

Selain itu bahasa Inggris dianggap penting dan diwajibkan di sekolah mulai dari tingkat SMP sampai dengan Perguruan Tinggi untuk menyerap ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan pembinaan hubungan bangsa-bangsa lain karena bahasa Inggris merupakan bahasa Internasional. Pembelajaran bahasa Inggris di di tingkat pendidikan SMP pun telah dibuat dan dirancang sesuai dengan kurikulum yang menitikberatkan pada keterampilan menulis (writing). Keterampilan menulis adalah indikator keberhasilan suatu proses belajar mengajar. Untuk menguasai keterampilan ini siswa harus menguasai kosa kata (vocabulary), tata bahasa dan giat berlatih karena keterampilan tidak datang begitu saja, tetapi harus dengan keuletan, kerja keras, dilakukan dengan senang hati, latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Seperti pepatah yang sering kita dengar practice makes perfect. Semakin sering kita berlatih dengan sungguh-sungguh, kita akan semakin terampil dalam menulis.

Dalam mempelajari bahasa Inggris sebagaimana halnya bahasa Indonesia, ada empat keterampilan berbahasa yang harus dipelajari dan dikuasai. Keempat keterampilan tersebut adalah berbicara (speaking), menulis (writing), membaca (reading), dan mendengar (listening). Dari keempat keterampilan tersebut, dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu keterampilan yang bersifat produktif (berbicara dan menulis) dan keterampilan yang bersifat reseptif (membaca dan mendengar) (Tarigan, 1983:1). Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan erat satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Dalam mempelajari bahasa Inggris sering kali kita mengalami kesulitan, khususnya dalam menulis. Banyak hal yang mempengaruhi keterampilan menulis bahasa Inggris siswa, khususnya pada siswa SMP Muhammadiyah 9 Jakarta, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor intrinsik disini misalnya adalah kemauan siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya, sedangkan faktor ekstrinsik misalnya lingkungan sekolah sebagai penyedia sarana pendidikan. Adapun kesulitan yang sering dialami oleh siswa antara lain kurangnya kosa kata, pemahaman tata bahasa, metode belajar, dan guru.

Dalam belajar, kemandirian adalah salah satu aspek kognitif yang berpengaruh dalam mengembangkan keterampilan siswa. Karena secara umum siswa yang memiliki kemandirian belajar sangat berbeda dengan siswa yang tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Baik dari segi nilai maupun sikap dan cara berpikirnya. Disamping itu, kemandirian belajar siswa menjadi alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah.

Dalam keterampilan menulis bahasa Inggris, siswa dituntut untuk lebih mandiri karena hal ini merupakan hal pertama yang harus diperhatikan. Karena setiap siswa memiliki cara masing-masing dalam menyampaikan atau menuangkan ide dan pendapatnya. Semakin terampil seseorang maka semakin baik pula jalan pemikirannya.

Berawal dari sinilah, untuk mengetahui sejauh mana hubungan kemandirian belajar terhadap keterampilan menulis bahasa Inggris, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Hubungan antara Kemandirian Belajar dengan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris (Studi kasus pada kelas VII SMP Muhammadiyah 9 Kebayoran Baru, Jakarta).”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Apakah siswa SMP Muhammadiyah 9 Jakarta suka menulis bahasa Inggris?

2. Bagaimana hasil belajar bahasa Inggris siswa SMP Muhammadiyah 9 Jakarta?

3. Bagaimana keterampilan menulis bahasa Inggris siswa SMP Muhammadiyah 9 Jakarta?

4. Bagaimana upaya penerapan kegiatan belajar di SMP Muhammadiyah 9 Jakarta dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa?

5. Kesulitan apa yang dialami siswa SMP Muhammadiyah 9 Jakarta dalam mengembangkan keterampilan menulis bahasa Inggris?

6. Apakah kemandirian dalam belajar merupakan hal yang penting?

7. Apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan keterampilan menulis bahasa Inggris?

8. Sejauh mana hubungan antara kemandirian belajar siswa dan keterampilan menulis bahasa Inggris?

9. Faktor-faktor apakah yang menghambat atau membantu kemandirian belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian dapat fokus pada pokok penelitian dan permasalahan yang dibahas, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada masalah ”Sejauh mana hubungan kemandirian belajar siswa terhadap keterampilan menulis bahasa Inggris?” dengan studi kasus pada siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 9 Jakarta. Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda, penulis membatasi penelitian ini hanya pada materi keterampilan menulis bahasa Inggris.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

”Bagaimana hubungan antara kemandirian belajar dengan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 9 Jakarta?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar hubungan antara kemandirian belajar siswa terhadap keterampilan menulis bahasa Inggris. (Ada pengaruh?)

F. Kegunaan Penelitian

Dengan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemandirian belajar terhadap keterampilan menulis bahasa Inggris siswa, diharapkan penelitian ini dapat berguna antara lain sebagai berikut:

1. Kegunaan secara teoritis

a. Memberikan informasi mengenai hubungan antara kemandirian belajar dengan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa.

b. Menganalisa hubungan antara kemandirian belajar dengan keterampilan menulis bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 9 Jakarta.

2. Kegunaan secara praktis

a. Bagi Penulis, sebagai penambah wawasan berpikir ilmiah dan kritis serta pengembangan profesi keguruan.

b. Bagi Universitas Indraprasta PGRI, sebagai penambah khazanah keilmuan dan bahan bacaan di perpustakaan.

c. Bagi SMP Muhammadiyah 9 Jakarta, sebagai bahan masukan dan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab pertama dari penelitian ini adalah Pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan yang berguna untuk mensistematiskan penulisan dalam skripsi ini sehingga akan lebih tersusun rapi yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi.

Bab kedua adalah Landasan Teori dan Kerangka Berpikir, membicarakan landasan teoritik yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat merangkai kerangka teori dan kerangka berpikir, sub-sub bab ini berisi tentang masalah yang diteliti.

Bab ketiga merupakan Metodologi Penelitian, dimana berisi tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik analisa data.

Bab keempat yaitu Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi karakteristik responden, deskripsi data, pengujian hipotesis penelitian, dan pembahasan atau interpretasi.

Bab kelima adalah Kesimpulan dan Saran, merupakan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran.

No comments: