Sunday, March 15, 2015

Bohong itu perlu?

"Setiap hari, rata-rata seorang pria mengatakan hal yang tidak jujur sebanyak enam kali dan wanita sekitar tiga kali," kata Dr.Phil McGraw, psikolog yang sering menjadi narasumber di acara Oprah Winfrey Show ini.

Melakukan kebohongan kecil ini, menurut Matthew Fitzgerald, terkadang diperlukan untuk menjaga sebuah hubungan. "Biasanya pria berbohong untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan pasangannya. Sedangkan wanita berbohong untuk berbagai alasan, tapi terutama untuk menjaga hatinya agar tidak disakiti," katanya.

Secara umum, menurut Phil ada 4 kebohongan yang sering diucapkan pria dan wanita.

Wanita:
- Saya baik-baik saja.
- Saya pernah mendengar ini sebelumnya
- Ini murah kok, saya beli waktu ada diskon
- Saya sedang sakit kepala

Pria:
- Saya baik-baik saja
- Ini gelas alkohol/ rokok terakhir
- Kamu tidak terlihat gemuk kok
- Saya sedang dalam perjalanan ke tempatmu

Bohong dianggap sebagai suatu penyakit perilaku (behaviour disturbance), kadang hal ini menjadi kebiasaan yang mengakar dan menjadi sebuah karakter yang melekat kuat pada pribadi seseorang.  Hal ini akan berimbas pula pada pola hubungan sosial kemasyarakatannya. Orang yang gemar berbohong, ya atau lebih tepatnya kita sebut pembohong, akan selalu bersembunyi di balik kebohongannya, dan bukan tidak mungkin akan senantiasa membawa kebohongan ini di lingkungan sosial manapun ia berada.

Kita bisa tau ga sih seseorang itu sedang berbohong atau tidak? Menurut DR. Paul Ekman, Professor psikologi di University of California sangat sulit untuk mengetahui seseorang itu sedang berbohong atau tidak. Menurutnya mimik atau bahasa tubuh saja tidak cukup sebagai patokan.Kita justru bisa tahu seseorang berbohong atau tidak, ketika kita juga mengetahui bagaimana sikap orang tersebut ketika sedang tidak berbohong. Hal ini menandakan kita harus mengenali lebih dalam orang tersebut.

No comments: