“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan
sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS 91 : 9-10)
Siapa pun yang mengharapkan keridhaan ALLAH, tidak ada pilihan
lain baginya kecuali berusaha menjaga qalbunya tetap suci dari berbagai cacat,
cela & kerakusan yang bisa menafikan sesuatu yang dicintai ALLAH. Sebab bila
hati kita telah rusak, terkotori oleh syahwat dan syubhat, kita akan kesulitan
menemukan manfaat apa pun yang layak dalam masalah dunia, juga dalam masalah
akhirat.
“(yaitu) di hari harta dan anak laki-laki tidak berguna. Kecuali
orang-orang yg menghadap ALLAH dengan hati yg bersih.” (TQS (26) : 88-89)
Seorang sholeh pernah berkata : “Barang siapa yang mengisi
lahirnya dengan mengikuti sunnah, mengisi bathinnya dengan selalu bermuraqobah
(selalu berdekatan dengan ALLAH), menjaga pandangannya dari hal-hal yang
diharamkan, emnjaga dirinya dari syubhat dan hanya memakan makanan yang halal,
maka firasatnya tidak pernah keliru, itulah buah dari kejernihan qalbu. Namun
jika qalbu telah terkotori, maka cahaya kebenaran akan terhambat masuk ke dalam
hati.
Beberapa hal yang menandakan bahwa hati kita telah kotor dan
harus segera dibersihkan adalah :
- Ketika hati tidak lagi merasakan sakitnya bermaksiat dan
betapa menderitanya berada dalam kebodohan.
- Ketika hati tidak lagi mamppu membedakan antara kebaikan dan
kejahatan, kemungkaran dianggap kebaikan, sunnah dianggap bid’ah dan bid’ah
dianggap sunnah, kebenaran dianggap kebathilan dan kebathilan dianggap
kebenaran.
- Ketika hati tidak merasa takut saat melakukan kesalahan,
tetapi malah bangga saat melaksanakan kemaksiatan.
No comments:
Post a Comment