Jika kita bertanya; ‘Apa yang kurang dari pemberian Allah kepada
kita?. Jawabannya adalah; sudah sempurna, semuanya telah Allah berikan kepada
kita. Hanya orang-orang tidak bersyukur sajalah yang selalu merasa kurang dari
hidupnya.
Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Pemberi rahmat (kasih sayang).
Bahkan sayang-Nya terhadap hamba-hamba-Nya lebih dari sayangnya seorang ibu
kepada anaknya. Dengan kasih sayang-Nya, Dia menciptakan kita. Dengan rahmat-Nya,
Dia memberikan rizki kepada kita. Dengan rahmatNya, Dia memberikan kesehatan
kepada kita. Dengan rahmat-Nya, Dia memberikan makan dan minum, pakaian serta
tempat tinggal kepada kita. Dengan rahmat-Nya, Dia menunjukkan kita kepada Islam
dan Iman serta amal shalih. Dengan rahmat-Nya, Dia mengajarkan kepada kita apa
yang tidak kita ketahui. Dengan rahmat-Nya, Dia memalingkan kejahatan
musuh-musuh dari diri kita. Allah Ta’ala berfirman,
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari
nikmat. (QS. al-Hajj: 38).
Dengan rahmat-Nya, Dia menurunkan hujan dan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan,. Dengan rahmat-Nya, Dia memasukkan hamba-hambaNya yang beriman
dan yang beramal shalih ke dalam surga. Dengan rahmatNya, Dia menyelamatkan
mereka dari Neraka.Segala sesuatu semuanya adalah berkat rahmat Allah Ta’ala.
Oleh karenanya seorang muslim perlu mengetahui faktor penyebab Allah Ta’ala
memberikan rahmat kepada makhluk-Nya, di antaranya yaitu:
1. Berbuat Ihsan dalam beribadah kepada Allah Ta’ala dengan
menyempurnakan ibadah kepada-Nya dan merasa dimonitor (diawasi) oleh Allah
Ta’ala, bahwasanya kamu beribadah kepada Allah Ta’ala, seolah-olah kamu
melihat-Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu, dan
berbuat baik kepada manusia semaksimal mungkin, baik dengan ucapan, perbuatan,
harta, dan kedudukan. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS. al-A’raf: 56)
2. Bertakwa kepada-Nya dan menaati-Nya dengan melaksanakan
perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, seperti mengeluarkan zakat
kepada orang-orang yang berhak menerimanya (Mustahiq), beriman dengan ayat-ayat
Allah swt, dan mengikuti Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
Dan tetapkanlah untuk Kami kebajikan di dunia ini dan di
akhirat; Sesungguhnya Kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman:
“Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang aku kehendaki dan rahmat-Ku
meliputi segala sesuatu. Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang
yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat kami”. 157. (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi
yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban
dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS.
al-A’raf: 156, 157)
3. Kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya baik manusia maupun
binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang-orang yang
penyayang, maka Allah Ta’ala akan menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada
mereka), sayangilah/ kasilah penduduk bumi, niscaya penduduk langit akan
menyayangi kalian.” (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Dan hal itu lebih ditekankan lagi kepada orang-orang fakir dan
miskin yang sangat membutuhkan. Sedangkan balasan (ganjarannya) sesuai dengan
perbuatan, sebagaimana kita berbuat baik, maka kita akan mendapatkan balasan
dari kebaikan tersebut.
4. Beriman, berhijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta’ala. Allah
Ta’ala berfirman, artinya,
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang
berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah,
dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Baqarah: 218).
Maka orang-orang yang beriman selalu mengharapkan rahmat Allah
Ta’ala setelah mereka melaksanakan sebab-sebab mendapatkan rahmat yaitu iman,
hijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta’ala. Adapun hijrah meliputi berpindah
dari negri syirik ke negri Islam dan meninggalkan apa yang dilarang Allah
Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagaimana Rasululullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang berhijrah adalah orang yang
meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Ta’ala.” (Muttafaq ‘alaih).
Sedangkan jihad mencakup jihad melawan hawa nafsu dalam menaati
Allah Ta’ala, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, “Orang yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya dalam
menaati Allah Ta’ala.” (HR. al-Baihaqi).
Sebagaimana jihad meliputi pula jihad melawan setan dengan
menyelisihinya dan bersungguh-sungguh untuk mendurhakainya dan jihad dalam
memerangi orang-orang kafir dan jihad terhadap orang-orang munafik dan
pelaku-pelaku maksiat baik dengan tangan, kemudian (jika tidak mampu) dengan
lisan, kemudian (jika tidak mampu juga), maka dengan hati.
5. Mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menaati Rasulullah
Ta’ala, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, artinya,
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ta’atlah kepada
Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. an-Nur: 56).
6. Berdo’a kepada Allah Ta’ala untuk mendapatkannya dengan
bertawasul dengan nama-nama-Nya yang Maha Pengasih (ar-Rahman) lagi Maha
Penyayang (ar-Rahim) atau yang lainnya dari nama-nama-Nya yang Agung/ Indah,
seperti kamu mengatakan, “Ya Rahman (Wahai Yang Maha Penyayang), sayangilah aku
(rahmatilah aku), ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu
yang luas yang meliputi segala sesuatu agar Engkau mengampuni dosaku dan menyayangiku.
Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Allah Ta’ala
berfirman,
“Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini).” (QS.
al-Kahfi: 10).
Dan Allah Ta’ala juga berfirman,
“Hanya milik Allah asma`u al-Husna, maka bermohonlah kepadaNya
dengan menyebut asma`u al-Husna itu.” (QS. al-A’raf: 180).
Maka hendaklah seseorang memohon setiap permintaannya dengan
nama yang sesuai dengan permintaannya itu untuk mendapatkannya. Allah Ta’ala
berfirman,
“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu’.” (QS. al-Mu’min: 60).
Dan firman Allah Ta’ala lainnya,
“Dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat,
dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik.” (QS. al-Mu’minun: 118).
Sungguh Allah Ta’ala telah menyuruh (kita) berdo’a dan menjamin
ijabah (mengabulkan do’a tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah
mengingkari janji.
7. Mengikuti al-Qur`an al-Karim dan mengamalkannya. Allah Ta’ala
berfirman,
“Dan Al-Qur`an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang
diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS.
al-An’am: 155).
8. Menaati Allah Ta’ala dan RasulNya shallallahu ‘alaihi
wasallam sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Allah Ta’ala berfirman,
artinya,
“Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS.
Ali ‘Imran: 132).
9. Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan
al-Qur`an al-Karim. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan apabila dibacakan Al-Qur`an, maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (QS. al-A’raf:
204).
10. Istighfar, memohon ampunan dari Allah Ta’ala. Allah Ta’ala
berfirman,
Dia berkata: “Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan
keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? hendaklah kamu meminta ampun kepada
Allah, agar kamu mendapat rahmat”. (QS. an-Naml: 46).
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment