“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari
kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabbku. Sesungguhnya Rabbku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Yusuf [12] : 53)
Ketahuilah, dalam kehidupan ini kita
dikelilingi oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu yang mencengkeram dengan kuat
sejak hari kita dilahirkan, seperti kebutuhan makanan, pakaian dan tempat
berteduh. Kebutuhankebutuhan ini adalah alami dan harus dipenuhi secara
permanen. Ia adalah motif yang memungkinkan manusia berjuang terus-menerus.
Sebagai hasil naluri ini, manusia menjauhi apa yang merugikannya dan tertarik
kepada hal-hal yang menguntungkan tetapi kemudian dalam proses pencariannya,
begitu banyak di antara kita yang lupa dan terlena sehingga terperangkap oleh
belenggu hawa nafsu dan pada akhirnya tidak sedikit di antara kita yang
tenggelam di laut kesesatan dan kerakusan.
Kita telah kehilangan hati nurani jauh
lebih senang ia akan berakhir dengan kematian. Dan bagaimanapun banyaknya harta
kelak ia akan meninggalkan kita. Sadarilah, selama menjalani kehidupan yang
panjang ini dari mulai ayunan sampai liang lahat beragam persoalan hadir
menghampiri, gelombang musibah begitu sering mendekati. Sungguh, semua problema
itu memerlukan kesadaran pikiran dan ketajaman nurani. Dan kita tidak akan
berhasil dalam perjuangan ini kecuali apabila kita terus membiasakan diri untuk
menampik dorongan hawa nafsu dan berjalan di atas landasan yang benar.
Muhammad bin Abdul Al-Mardawi dalam
“Mandhummatul ‘Adab” mengatakan: “Kala hawa nafsu itu ditekan akan lahir
kemuliaan, dan saat keinginannya dipenuhi akan lahir kehinaan.” Bahkan ada yang
berpendapat hawa nafsu adalah pembohong yang tak dapat dipercaya. Membiarkannya
akan mempercepat datangnya kehancuran, dan memanjakannya akan semakin
meneguhkan kebatilan.
@Banyumas |
Ketahuilah sahabat, Allah menyatakan bahwa
segala sesuatu di dunia ini diciptakan untuk melayani manusia, dan manusia
diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu hubungan manusia dengan
alam semesta adalah hubungan keselarasan dan persahabatan. Kenyataan itu
mengkaruniai manusia kedamaian pikiran, kepuasan batin dan kebahagiaan hidup.
Orang yang selalu menyadari tentang hakikat kesementaraan hidup, hidupnya akan
diilhami dengan cinta, harapan optimisme dan kepuasan. Cukuplah apa yang
diberikan Allah kepadanya.
Wahai Rabb yang membolak-balikan hati
setiap hamba. Teguhkanlah pendirian kami pada agama-Mu. Tampak jelas Engkau
memberikan hamparan karunia yang tak terbatas. Ajarilah kami ilmu-Mu yang maha
luas. Aaaamiin...
No comments:
Post a Comment