
Ibnul Qayyim menjelaskan : “Hati yang sehat adalah hati yang
selamat dari siksa ALLAH. Hati yang terbebas dari segala ikatan syahwat. Hati
yang selalu pasrah kepada ALLAH, tidak sedikit pun pernah menyimpan
pembangkangan terhadap perintah dan keputusan ALLAH. Ia hanya menginginkan
ALLAH dan berbuat sesuai dengan perintah ALLAH. Hanya ALLAH yang menjadi
tujuan, menjadi nyawa perintah, sarana dan metode hidupnya. Tidak ada syubhat
yang merintang di hadapannya, sehingga hati selalu meyakini berita dari ALLAH.”
Untuk menuju kepada kesehatan hati selain menghilangkan kelima
racun di atas, juga harus berusaha menutup pintu masuk segala macam keburukan,
di antaranya adalah :
1. pintu syubhat yang selalu mewariskan keragu-raguan tentang
din ALLAH. Inilah pintu yang dapat memalingkan keyakinan (i’tikad). Syubhat
adalah perkara atau keadaan yang tidak jelas haq dan bathilnya, halal dan
haramnya.
2. Pintu syahwat yang selalu mewariskan tradisi mendahulukan
hawa nafsu dari pada taat. Inilah pintu yang memalingkan organ badan (jawarih).
Syahwat adalah keinginan yang timbul dari jiwa hewani yang sering bertentangan
dengan hukum suci (fitrah).
3. Pintu amarah yang selalu mewariskan permusuhan di antara
makhluk ALLAH. Inilah pintu yang dapat memalingkan tabiat. kemarahan akan
menghilangkan kearifan. Kebenaran dalam pandangan orang yang marah bisa berubah
menjadi kebathilan.
Dalam kitab Az-Zuhd al-Kabiir, karya al-Baihaqi (hal 174)
dikisahkan : Dari Fath bin Syakraf, ia berkata : Abdullah al-Anthaki berkata
kepadaku, “Wahai orang khurasan, hanya ada empat perkara. Tidak ada yang lain,
yaitu matamu, lisanmu, hatimu dan hawa nafsumu.
- Perhatikanlah matamu agar engkau tidak melihat sesuatu yang
tidak halal.
- perhatikanlah lisanmu agar engkau tidak berkata sesuatu,
padahal ALLAH mengetahui kebalikannya dari hatimu.
- perhatikanlah hatimu agar engkau tidak ada kedengkian dan
dendam terhadap seorang muslim.
- perhatikanlah hawa nafsumu agar sedikit pun tidak berhasrat
pada keburukan.
Jika keempat perkara ini tidak ada dalam dirimu, maka
taburkanlah debu di atas kepalamu, karena engkau benar-benar celaka.
No comments:
Post a Comment